12 Hal Yang Harus Dihindari Di Turki Agar Nyaman

demi kenyamanan hindari 12 hal ini di turki

Turki bisa dikatakan sebagai negeri yang rumit. Dengan sejarahnya yang sangat panjang, Turki memiliki keragaman budaya, makanan, keindahan alam, artefak, dan kepribadian penduduk yang sangat beragam dan sulit untuk ditebak.

Namun di balik semua itu, Turki tetaplah negeri yang indah dan layak untuk dikunjungi, baik itu untuk berwisata, melanjutkan studi, ataupun bekerja. Lalu untuk kenyamanan bersama, baik itu untuk menghindari konflik dengan penduduk lokal ataupun dengan pihak berwajib, Turki juga memiliki beberapa peraturan tidak tertulis dan tertulis yang sebaiknya dipatuhi.

Karena kebanyakan orang Turki berwatak keras, sehingga kurang menyenangkan jika harus memiliki masalah dengan orang Turki. Dari sekian banyak peraturan, berikut adalah 12 hal yang ada baiknya dihindari ketika bersosialisasi dengan orang Turki, baik itu secara langsung ataupun melalui media sosial.

Jangan Mengusik Dunia Politik

Meski terkenal dengan watak yang keras, namun kebanyakan orang Turki memiliki beberapa topik sensitif, yang jika diusik sedikit saja, bisa menimbulkan debat kusir berkepanjangan. Salah satu topiknya adalah masalah politik.

Dalam hal ini, tidak hanya perdebatan panjang dengan warga lokal. Tapi jika tidak teliti, maka kita bisa berurusan dengan pihak berwajib. Karena pada dasarnya, kebanyakan orang Turki memiliki harga diri yang sangat tinggi dan terkesan absolut.

Namun selagi kita menemukan orang yang tepat untuk berdiskusi tentang politik, maka mereka adalah kawan diskusi yang sangat baik. Mereka akan menunjukkan argumentasi logis yang sangat banyak dan dalam.

Hal ini dikarenakan ketekunan orang Turki ketika sudah mencintai sesuatu, sehingga mereka akan melakukan eksplorasi sedalam mungkin dalam cabang ilmu yang mereka cintai.

Meskipun baik dalam berdiskusi, namun ada baiknya jangan terlalu mempertanyakan atau bahkan membuat lelucon tentang hal yang spesifik. Seperti halnya membuat lelucon tentang Mustafa Kemal Atatürk, atau melayangkan kritik tajam pada golongan politik tertentu.

Orang Turki, terutama generasi muda zaman ini, kebanyakan memiliki sensitivitas dan daya proteksi yang tinggi. Khususnya segala hal yang menyangkut sosok Mustafa Kemal. Jika kita sedang berada di Turki, sekali saja membuat lelucon atau melaknat pendiri republik Turki tersebut, maka penjara sudah menanti untuk dihuni dalam kurun waktu bulanan hingga tahunan.

Sudah banyak orang yang dihukum karena menghina Mustafa Kemal Pasha. Bahkan dalam kasus terbaru, seorang tentara dipenjara karena membuat lelucon tentang Anıtkabir, padahal tentara itu telah banyak berpartisipasi dalam operasi di Syiria. Bahkan seseorang seperti Dr. Ali Erbas, yang merupakan Kepala Diyanet, pernah disebut menghina Mustafa Kemal Pasha dalam khutbah sholat Jum’at pertama di Aya Sophia.

Hindari Berdebat Tentang Sepak Bola

Fanatisme kebanyakan orang Turki terhadap klub sepak bola bisa dibilang satu tingkat lebih tinggi dari suporter sepak bola di Indonesia. Tidak jarang mereka akan menggantung bendera klub kesayangannya di balkon rumah. Atau untuk beberapa orang yang tidak tinggal di apartemen, mereka tidak ragu menggantung bendera klub di pagar rumah mereka.

Banyak orang Turki lebih menikmati menonton sepak bola langsung di stadion daripada melalui televisi. Mereka akan menjawab, jika yang mereka cari adalah suasana yang menegangkan. Lalu karena kebanyakan dari mereka tinggal di apartemen, mereka bisa lebih bebas bersorak dan bergembira untuk tim kesayangan jika menonton langsung di stadion.

Meski terlihat lebih loyal, namun orang Turki adalah suporter yang cukup tertib. Jika klub kesayangan menjuarai sebuah liga, tentu mereka akan turut merayakannya juga. Dalam situasi normal, orang-orang yang menonton di stadion akan turun ke jalanan dan menyerukan yel-yel.

Lalu sepanjang jalan, para suporter yang tidak menonton dari stadion juga akan ikut bersorak ketika pawai lewat. Lalu dalam tingkatan yang lebih tinggi, seperti para suporter Beşiktaş FC, mereka bisa memenuhi Selat Bosphorus dengan yacht yang telah dipasang bendera klub.

Dengan loyalitas tinggi dan karakter yang keras, orang Turki adalah opsi terburuk dalam perdebatan mengenai sepak bola. Karena sepak bola adalah salah satu dari sekian banyak topik yang sensitif untuk orang Turki, sehingga ada baiknya untuk menghindari perdebatan tentang sepak bola dengan mereka.

Sebaliknya, seandainya kita turut mendukung klub sepak bola yang sama dengan seseorang, maka itu bisa menjadi alasan yang cukup bagi mereka untuk menjadikan kita teman menonton sepak bola.

Hindari Perdebatan Tentang Ideologi

Ini sebenarnya adalah hal yang lebih personal lagi, dan semuanya tergantung pada kepribadian masing-masing. Secara tersirat, orang Turki biasanya akan menunjukkan masalah ideologi ini sejak awal. Karena mereka selalu berbangga hati dengan apa yang mereka yakini dan dalami.

Jika hendak berteman dengan orang Turki, maka ada baiknya juga untuk menunjukkan hal ini secara tersirat sejak awal, karena cukup banyak orang Turki yang peka dengan kode dan isyarat yang ditunjukkan ketika bersosialisasi. Setidaknya, dengan menunjukkan ideologi yang kita dukung, setidaknya perdebatan yang tidak perlu bisa dihindari di kemudian hari.

Kesamaan ideologi juga bisa menjadi salah satu daya tarik ketika akan berinteraksi dengan mereka. Karena banyak dari mereka yang mencintai diskusi yang berbobot. Namun banyak orang Turki juga yang kurang menyukai untuk membuang tenaga hanya untuk memperdebatkan masalah ideologi.

Jangan Menyakiti Hewan

Sebenarnya ini berlaku secara universal, terutama di wilayah Eropa dan Amerika. Namun di Turki, tidak hanya sanksi sosial yang luar biasa berat yang akan diterima, namun kita juga bisa berurusan dengan hukum ketika menyakiti hewan di Turki.

Bahkan di dalam kepolisian Turki, terdapat sebuah kesatuan yang khusus bertugas untuk menjamin kesejahteraan hewan-hewan liar, dengan nama yang bisa dibilang cukup unik, yaitu Haydi yang merupakan kepanjangan dari Hayvan Durum İzleme Uygulaması. Selain itu, angkatan bersenjata Turki sangat sering menunjukkan kebersamaan mereka dengan hewan-hewan, baik itu hewan liar, ataupun anjing-anjing yang bekerja dengan angkatan bersenjata.

Terutama untuk divisi anti narkoba di Turki. Setiap selesai menangkap pelaku narkoba, mereka akan memotret hasil sitaan mereka bersama dengan anjing yang melacak keberadaan narkoba tersebut. Lalu uniknya, para anjing selalu terlihat bangga dengan hasil pekerjaan mereka.

Hal ini dikarenakan faktor budaya yang sudah mendarah daging dalam diri orang Turki. Karena mereka awalnya adalah suku nomaden, sehingga mereka sudah dididik untuk menyayangi hewan sejak dini. Dalam hal menyayangi hewan, masih banyak sekali kebudayaan dari Dinasti Ottoman yang masih hidup hingga saat ini.

Orang Turki tidak segan mendirikan beberapa rumah untuk anjing dan kucing liar. Saat musim dingin tiba, dengan berbagai cara, mereka biasanya akan memberikan kehangatan pada hewan-hewan liar.

Seperti membiarkan mereka masuk ke dalam ruangan yang hangat, atau menyelimuti mereka dengan kain yang cukup tebal. Orang-orang biasanya akan dengan senang hati untuk memberikan hewan liar makanan yang mereka miliki, meskipun itu hanya tulang yang masih memiliki beberapa helai daging.

Hindari Merudung Seseorang

Sebenarnya ini juga bersifat secara universal. Namun orang-orang Turki memiliki respon yang cukup tajam terhadap aksi perudungan. Sekalipun dengan maksud bercanda, lebih baik hindari tindakan yang mengundang kesalah pahaman di depan umum, meskipun kita sedang bercanda dengan sahabat sendiri. Terutama jika candaannya bersangkutan dengan atribut keagamaan seperti kerudung, yang secara tiba-tiba diacak-acak.

Meskipun orang Turki terlihat sedikit acuh tak acuh, namun cukup banyak orang yang tidak bisa membiarkan penghinaan terjadi di hadapannya. Beberapa akan membalas secara fisik melalui pukulan, dan beberapa lagi akan membalas dengan cara yang lebih lembut. Seperti halnya menceramahi, ataupun mengajak orang yang mereka anggap mengalami perudungan ke tempat yang lebih aman.

Jangan Memotret Sembarangan

Turki memang terkenal dengan berbagai keindahannya yang menakjubkan. Baik itu keindahan alam ataupun arsitekturnya, Turki seolah memiliki ciri khas tersendiri di dalamnya. Tetapi untuk menghindari beberapa konflik yang tidak menyenangkan, sebaiknya berhati-hatilah ketika memotret foto.

Karena cukup banyak orang Turki yang kurang menyukai keberadaan kamera. Selain itu, memotret sesuatu seperti fasilitas militer, atau aktivitas pelatihan militer secara terang-terangan dan tanpa izin, dianggap tidak sopan dan mengganggu.

Jika secara tidak sengaja objek yang kita potret akan menampilkan wajah orang-orang, ada baiknya meminta izin dahulu pada warga setempat, dan mengutarakan jika maksud dari sesi pemotretan tersebut tidaklah dimaksudkan untuk hal-hal buruk.

Jangan Mudah Tersinggung

Lelucon yang mereka utarakan kebanyakan sangatlah tajam. Lalu, meskipun tempo hari Turki dikuasai prinsip-prinsip sekular, namun kini sudah banyak orang yang membatasi interaksi antara lawan jenis. Setidaknya jika ingin berinteraksi dengan mereka, maka ini adalah poin utama untuk pertemanan yang lancar. Karena kebanyakan dari mereka sangat terang-terangan.

Lalu saat berwisata di Turki, ataupun sedang melanjutkan studi, jangan terlalu memasukkan segala sesuatu ke dalam hati. Jika ada perempuan yang sedang berjalan dengan lawan jenis, seperti halnya suami atau kakak laki-lakinya, maka para lelaki Turki akan cenderung mengajak bicara lelaki yang mendampingi kita. Hal ini dilakukan para lelaki di Turki untuk menghargai wanita, dan mencari zona aman dari segala masalah yang bisa saja timbul.

Hormatilah Negara Turki

Dengan berbagai lika-liku perjalanan negaranya sejak masih berbentuk dinasti, Turki bisa dikatakan sebagai negara yang telah melalui banyak masalah. Entah itu krisis hingga kudeta, Turki telah melalui berbagai masalah tersebut dengan cukup mulus. Meskipun sebagai gantinya, Turki haruslah kehilangan cukup banyak hal dalam perjalanannya hingga saat ini.

Namun di balik segala rintangan dan kehilangan tersebut, orang-orang Turki adalah pribadi yang sangat nasionalis. Di manapun dan kapanpun, jika sedang berinteraksi dengan orang Turki atau berada di suatu komunitas yang memiliki anggota berdarah Turki, jangan pernah sekalipun merendahkan bendera Turki.

Baik itu bendera nasional Turki yang saat ini, ataupun bendera-bendera yang pernah dipakai Turki pada masa Dinasti Ottoman. Lalu jangan sekali-kali merendahkan negara Turki, terutama di hadapan seseorang yang kadar nasionalismenya sudah terlihat jelas.

Karena mereka tidak akan ragu untuk membuat orang tersebut berurusan dengan hukum. Lalu sebenarnya, prinsip ini juga berlaku secara universal ketika kita berinteraksi dengan warga negara asing manapun.

Jangan Menolak Jamuan

Meskipun berwatak keras, namun orang Turki tergolong orang yang senang untuk menolong sesama. Jika ada seorang tamu yang berkunjung, maka orang Turki akan menjamu tamu tersebut sebaik mungkin.

Dalam budaya orang Turki saat ini, setidaknya teh di dalam teko tidak akan dingin. Hal ini karena mereka akan terus menyalakan kompor selama rumah mereka kedatangan tamu. Sehingga sambil berbincang dengan tamu tersebut, baik tuan rumah ataupun tamu bisa menikmati teh panas yang pekat sepuasnya.

Mereka juga biasanya akan menjamu tamu mereka dengan berbagai manisan, bahkan hingga makanan berat yang tidak kalah lezat. Jika tuan rumah menyukai tamunya, maka ada kemungkinan tuan rumah akan menawarkan pada tamu tersebut untuk menginap.

Hingga kini, kebanyakan orang Turki masih menganggap tamu sebagai pembawa rahmat, sehingga tuan rumah harus menjamunya dengan baik. Mereka melakukan semua itu dengan senang hati. Sehingga tidak heran jika orang Turki memiliki standar yang tergolong tinggi dalam menyambut tamu, dan ada baiknya kita sebagai tamu mengizinkan mereka untuk melakukan apa yang biasa mereka lakukan.

Hindari Membeli Batu

Selain memiliki nasionalisme yang tinggi, orang Turki juga sangat menjaga apa yang dimiliki oleh negaranya. Termasuk artefak-artefak kuno, yang masih bisa ditemukan dengan cukup mudah di beberapa wilayah di Turki.

Meskipun sangat menjaga artefak, namun beberapa orang kerap kali membuat tiruan dari artefak-artefak tersebut untuk dijual. Sehingga untuk menghindari kesalahpahaman, ada baiknya untuk tidak membeli suvenir yang berbentuk seperti bebatuan dari Turki.

Jangan Melangkahi Orang Shalat

Sebenarnya ini adalah etika yang umum bagi seorang muslim. Dimanapun berada, setidaknya ambil jarak yang cukup jauh jika ingin lewat di depan orang shalat, dan jangan lupa untuk meminta maaf sambil lewat di depan orang tersebut. Atau yang lebih aman, memutarlah ke belakang orang tersebut untuk mencapai situasi yang lebih baik.

Jika tidak sengaja melangkahi orang yang sedang shalat, setidaknya kita hanya akan dinasihati selama beberapa saat. Namun jika tidak sengaja melangkah di depan orang tua yang sedang shalat, mungkin durasi nasihat yang kita terima bisa meningkat cukup banyak.

Jangan Menunjukkan Telapak Kaki

Selama di Turki, di manapun posisinya, usahakan untuk tidak menunjukkan telapak kaki saat duduk. Bahkan setelah berolahraga, berusahalah agar telapak kaki tidak terlihat ketika sedang berselonjor kaki. Duduk di tangga atau undakan kecil sambil meluruskan kaki bisa menjadi solusinya.

Sementara ketika bertamu ke rumah orang Turki, usahakan untuk tidak bertumpang kaki saat duduk di sofa atau kursi. Ketika duduk di lantai, ada baiknya untuk bersila, sehingga kita tetap bisa menyembunyikan telapak kaki kita. Sekilas hal ini memang terkesan aneh. Namun bagi beberapa orang, menunjukkan telapak kaki adalah postur yang tidak sopan.

Meski kultur dan kebiasaan orang Turki sangat berbeda dengan budaya Indonesia, namun tidak ada salahnya untuk mempelajari hal baru dalam hidup ini. Karena dengan pengetahuan budaya yang luas, setidaknya kita bisa lebih nyaman dalam menjelajah dunia ini tanpa adanya hambatan yang berarti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recipe Rating




Exit mobile version