11 Hidangan dengan Biji Pala

Pala merupakan rempah dari komoditas penting yang berasal dari Kepulauan Banda, Indonesia. Rempah pala diambil dari biji pohon Myristica fragrans. Pala dianggap memiliki nilai yang tinggi sebab memiliki kegunaan yang luas. Dari segi kuliner, pala dapat membumbui hidangan gurih dan manis, dan bahkan dapat membumbui minuman. Oleh karena itu, pala kerap diolah menjadi bumbu masakan dan minuman. Melalui artikel ini, penulis akan menjelaskan hidangan dengan biji pala.

Semur

Hidangan dengan biji pala yang pertama adalah semur. Kata semur berasal dari bahasa Belanda yaitu “Smoor”, yang artinya suatu hidangan yang direbus dengan tomat dan bawang secara perlahan-lahan. Dalam bahasa Belanda, kata “smoor” juga mengacu pada braising atau teknik memasak dengan merebus daging dalam waktu yang lama hingga daging empuk.

Hidangan semur merupakan suatu masakan Indonesia dengan berbahan dasar daging yang dimasak dalam kuah berwarna coklat pekat. Kuah semur tersebut sarat akan kecap manis yang digunakan. Penggunaan kecap manis juga diiringi dengan bahan lainnya seperti bawang merah, bawang bombay, cengkeh, dan pala. Seluruh bahan yang digunakan menyatu sempurna hingga membuat semur kaya akan rasa yang khas.

Apapun Bumbunya, Tidak Pakai MSG

Semur adalah salah satu bagian identitas kuliner Indonesia karena hidangan ini adalah bentuk dari hasil interaksi berbagai suku bangsa Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun. Pada awalnya, istilah semur melekat kuat pada hidangan daging sapi yang dimasak dalam kuah yang terbuat dari kecap manis, namun seiring waktu, kreasi semur turut dikembangkan.

Saat ini, variasi semur tak hanya menggunakan daging saja, tetapi juga bisa menggunakan produk hewani lainnya seperti daging kambing, ayam, ikan, dan telur, serta terdiri dari produk nabati berupa tempe, tahu, terong, dan lain-lain sesuai dengan setiap daerah di Indonesia. Ragam variasi semur membuat hidangan khas ini banyak disukai, dan telah menjadi menu makanan sehari-hari di Indonesia.

Gulai

Gulai adalah hidangan khas Indonesia dengan kuah santan yang dipadukan dengan rempah lainnya seperti adas, bawang merah, bawang putih, cabai merah, jahe, jintan, kayu manis, ketumbar, kunyit, lada, lengkuas, pala, dan serai. Seluruh bumbunya dihaluskan dan gulai dimasak dalam santan, sehingga kuah gulai identic dengan warna kuning sebagai pengaruh dari kunyit. Kuliner ini merupakan akulturasi budaya dari kuliner Arab, India, dan Melayu.

Masakan dengan kuah santan ini terdiri dari beragam isian, yakni daging kambing, daging sapi, daging ayam, jeroan sapi, jeroan ayam, jeroan domba, ikan, telur, ati ampela, jengkol, hingga kacang merah. Berdasarkan bumbu yang digunakan, gulai memiliki profil rasa antara gurih dan pedas yang menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia.

Gulai bisa disajikan dengan nasi putih hangat, lontong, atau ketupat untuk makanan sehari-hari, seperti makan siang dan makan malam. Di Indonesia, penjual gulai seringkali juga menjual sate. Ini dapat ditemukan di warung nasi atau rumah makan di beberapa daerah. Selain disajikan sebagai menu makanan sehari-hari, gulai seringkali menjadi menu andalan dalam berbagai acara perayaan seperti khitanan atau pernikahan. Ini juga seringkali hadir dalam perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Sop Buntut

Sop buntut merupakan salah satu hidangan dengan biji pala yang berupa potongan ekor sapi yang disajikan dengan kuah kaldu yang gurih. Sop buntut cukup populer di Indonesia, yang umum ditemukan pada beberapa rumah makan Padang dan Sunda. Potongan ekor sapi ini dibumbui dengan bumbu dan rempah lokal seperti bawang putih, bawang merah, cengkeh, merica, dan pala.

Potongan ekor sapi yang dibumbui tersebut direbus dan dimasukkan ke dalam kuah kaldu sapi yang sedikit bening. Makanan khas ini akan disajikan dengan irisan kentang, tomat, dan wortel, serta tak lupa diberi taburan yakni daun bawang, bawang goreng, dan seledri. Sop buntut akan terasa lebih lezat jika disantap dengan nasi putih hangat.

Karena popularitasnya kian meningkat, saat ini sop buntut dibuat dengan beberapa variasi yang relatif baru, itu disebut dengan sop buntut goreng dan sop buntut bakar. Varian sop buntut goreng ialah potongan ekor sapi yang dibumbui dan digoreng, kemudian disajikan kering, sedangkan kuah kaldunya akan disajikan dengan mangkuk terpisah. Di sisi lain, sop buntut bakar disajikan dengan cara yang serupa, hanya saja potongan ekor sapi pada sop buntut bakar dibumbui dan dibakar. Variasi dari sop buntut membuatnya semakin jelas bahwa kuliner ini banyak digemari oleh masyarakat luas.

Nasi Kebuli

Nasi kebuli adalah variasi dari pilaf Indonesia, berbahan dasar nasi yang dimasak dengan mentega murni atau yang dikenal secara lokal dengan minyak samin (ghee), susu kambing, kaldu kambing, atau santan sebagai pengganti air. Ini juga disajikan dengan daging kambing yang dibumbui oleh rempah-rempah dengan campuran minyak samin dan ditumis dengan mentega murni. Campuran bumbu terbuat dari bawang putih, bawang merah, jahe, lada hitam, cengkeh, ketumbar, jintan, kapulaga, kayu manis, pala, garam dan ghee.

Hidangan khas ini diketahui mendapat pengaruh dari budaya Arab, yang asal-usulnya dapat ditelusuri ke masakan Timur Tengah dengan pengaruh kuliner Arab Yaman (nasi mandi atau kabsa), pengaruh India (nasi biryani), dan pengaruh Afghanistan (kabuli palau). Nasi kebuli cukup populer di kalangan masyarakat Arab Indonesia dan suku Betawi Jakarta.

Penyajian nasi kebuli cukup bervariasi, yang umumnya disajikan dengan asinan nanas (nanas dengan saus pedas dan asam), tetapi bisa juga diberi sambal goreng hati (hati sapi yang direbus dan saus sambal pedas), serta ditaburi kismis dan mungkin kacang. Dalam masyarakat Hadrami di Indonesia, terkadang disajikan dengan sup marak (sup domba atau kambing asal Arab yang dibumbui).

Soto Betawi

Soto Betawi merupakan sajian kuliner yang berasal dari Betawi, dan cukup terkenal di di daerah Jakarta maupun di luar Jakarta. Soto betawi bercita rasa gurih dan creamy karena kuahnya terbuat dari campuran santan dan susu. Kuliner khas ini terdiri dari beragam isian berupa daging dan jeroan sapi, babat, paru, torpedo, dan hati.

Soto betawi juga menggunakan bumbu agar rasanya semakin lezat, yaitu bawang merah, bawang putih, cabai, cengkeh, garam, jahe, jintan, merica, dan pala. Bumbu tersebut dihaluskan dan ditumis dengan bumbu aromatik yaitu batang serai dan daun salam. Ini akan dimasak dengan kaldu daging dan ditambahkan santan untuk melengkapi sajian.

Secara umum, soto betawi ditambahkan dengan daun bawang, tomat, seledri, serta taburan bawang goreng. Tak lupa emping dan perasan jeruk limau turut melengkapi sajian khas ini. soto Betawi akan semakin nikmat disajikan dengan nasi putih hangat bersama sambal yang pedas. Rasa dari soto betawi sedikit lebih asin namun tetap gurih daripada soto lainnya. Perpaduan santan dan susu, serta rempah dan organ sapi membuat soto betawi menjadi sajian yang begitu nikmat.

Ayam Betutu

Ayam memang menjadi olahan favorit di seluruh dunia, misalnya adalah ayam betutu. Olahan ayam ini merupakan makanan tradisional khas Bali berupa ayam utuh dengan isian bumbu di dalamnya dan kemudian dipanggang. Kata betutu berasal dari kata “be” yang artinya daging, dan “tunu” yang berarti bakar. Secara harfiah, ayam betutu adalah ayam yang dibakar.

Ayam betutu dilengkapi dengan bumbu yang dikenal dengan base genep, yaitu bumbu khas Bali yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai rawit, daun limau, daun salam, gula merah, jahe, kemiri, kencur, kunyit, laos, lengkuas, minyak kelapa, serai, dan terasi. Selain bumbu base genep, ayam betutu juga ditambahkan base wewangenan yang terdiri dari bangle, cengkeh, jangu, kemenyan, kemiri, ketumbar, kulit jeruk purut, merica putih, merica hitam, pala, dan tabia bun.

Pembuatan ayam betutu melibatkan melumuri bumbu base genep pada seluruh permukaan daging ayam yang telah dibersihkan, dan bumbu lainnya yang dimasukkan ke dalam rongga abdomennya. Daging ayam kemudian direbus dan dibakar hingga menghasilkan aroma yang khas. Proses ayam yang dibakar menghasilkan air dan lemak daging yang menguap, sehingga aroma dari ayam yang dibakar pun beraroma khas. Semakin banyak uap yang dihasilkan, maka aromanya pun akan semakin kuat dan harum.

Sebagai salah satu makanan khas Bali, penyajian ayam betutu seringkali terdapat pada tradisi Bali seperti upacara adat yaitu odalan dan otonan, serta pernikahan. Penyajiannya yang lekat dengan tradisi juga membuat ayam betutu hadir dalam upacara adat. Terlepas dari tradisinya yang melekat, ayam betutu juga hadir sebagai hidangan yang bisa dikonsumsi oleh seluruh masyarakat baik itu warga lokal maupun turis asing yang berkunjung. Selain dalam upacara adat, ayam betutu hadir di tempat tertentu seperti rumah makan, restoran, hingga hotel.

Sup Brenebon

Hidangan dengan biji pala selanjutnya adalah sup brenebon. Ini merupakan makanan khas Indonesia Timur khususnya masakan Manado dan Minahasa yang berupa sup kacang merah. Kuliner khas ini diketahui merupakan pengaruh dari masakan Belanda, dan diadaptasi oleh masyarakat Indonesia bagian Timur.

Kata “brenebon” mengacu pada pengucapan orang Manado dari bahasa Belanda, yaitu bruine bonen. Kata “bruine” berarti “warna coklat”, dan “bonen” berarti kacang. Jika diartikan, bruine bonen bermakna “kacang merah”. Sup brenebon ini terbuat dari kacang merah dan dilengkapi dengan sayuran, dan disajikan dalam kuah kaldu daging.

Sup kacang merah khas Indonesia Timur ini juga terdiri dari daging sapi, tetelan, atau kaki. Sebelum dimasak, daging pada sup brenebon akan dicuci dan direndam semalaman agar empuk, kemudian daging direbus hingga empuk. Setelah itu, daging, tetelan, atau kaki akan diberikan bumbu agar rasanya semakin nikmat. Bumbu-bumbu tersebut antara lain bawang merah, bawang putih, garam, gula pasir, merica, pala, dan terkadang menggunakan cengkeh.

Sup brenebon disajikan dengan kuah sup yang dibumbui dengan campuran bumbu seperti bawang putih, merica, dan lain-lain. Sebagai pelengkap, sup brenebon disajikan dengan irisan buncis, daun bawang, dan seledri. Sup brenebon paling nikmat jika disajikan dalam keadaan panas dan disantap dengan nasi putih. Agar semakin nikmat, sup brenebon bisa disantap dengan sambal tumis.

Soto Banjar

Seperti namanya, soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama daging ayam. Daging ayam pada soto banjar ini direbus dan disuwir-suwir. Soto khas banjar ini juga menggunakan bumbu yang serupa dengan soto ayam, yaitu bawang merah, bawang putih, dan merica, namun tanpa kunyit. Selain itu, aroma dari soto banjar berasal dari rempah aromatik yang digunakan seperti biji pala, cengkeh, dan kayu manis.

Dalam pembuatannya, bumbu-bumbu akan ditumis dengan minyak goreng atau minyak samin hingga harum, kemudian bumbu akan dimasukkan ke dalam kuah rebusan ayam. Selain daging ayam suwir, soto banjar juga dilengkapi dengan lauk lainnya seperti telur rebus, kentang rebus, perkedel, potongan wortel, dan ketupat.

Dalam penyajiannya, soto banjar akan disajikan dengan irisan daun bawang dan seledri, serta tak lupa dengan taburan bawang goreng. Agar cita rasa soto banjar semakin nikmat, hidangan ini seringkali ditambahkan dengan jeruk nipis dan kecap manis, dan dapat disantap dengan sambal bagi para penggemar kuliner pedas.

Soto banjar memiliki cita rasa yang unik, yang berasal dari kaldu dan bumbu soto yang menyatu dengan kuah. Selain itu, bahan-bahan pelengkap membuat soto banjar semakin lezat untuk dinikmati. Soto banjar akan semakin nikmat jika disantap dengan nasi putih hangat dan kerupuk, serta es teh manis untuk melengkapi sajian menu makan Anda.

Bir Pletok

Bir pletok adalah minuman bir tanpa alkohol yang berasal dari Betawi yang telah ada sejak zaman kolonial. Alih-alih menggunakan alkohol, bir pletok justru merupakan minuman yang hangat dan menyegarkan karena terbuat dari bermacam-macam rempah, yaitu biji pala, daun jeruk, daun pandan, cengkeh, garam, gula, jahe, jahe merah, kapulaga, kayu manis, kayu secang, kunyit, kembang lawang, lada hitam, dan sereh. Selain rempah di atas, beberapa produsen bir pletok kerap neggunakan cabe arei atau cabe jawa.

Sementara untuk pemanis bir pletok, sebenarnya terdapat beberapa opsi, yaitu gula aren, gula pasir, atau madu hutan. Namun, agar harganya bisa dijangkau masyarakat, maka para produsen bir pletok umumnya menggunakan gula pasir. Sedangkan gula arena tau madu hutan kerap digunakan untuk meningkatkan manfaat bir pletok. Ini adalah minuman dengan rasa manis yang hangat, sehingga warga Betawi seringkali mengonsumsi bir pletok sebagai penghangat tubuh saat cuaca sedang dingin atau pada waktu malam hari.

Manisan Pala

Hidangan dengan biji pala lainnya adalah manisan pala. Ini adalah sebuah manisan yang terbuat dari buah pala segar, yang diambil langsung dari perkebunan pala milik petani Pulau Banda. Pembuatannya melibatkan perendaman buah pala dengan air dan garam atau air laut selama satu hari, dengan tujuan menghilangkan rasa sepat pada buah pala, dan membuat tekstur buah pala semakin empuk. Selain dengan buah pala, manisan pala juga dibuat dengan air, garam, dan gula pasir.

Sirup Pala

Hidangan dengan biji pala yang terakhir adalah sirup pala. Ini merupakan sajian sirup yang berasal dari Ternate, Maluku Utara, dengan bahan dasar sari buah pala pilihan yang konon diambil langsung dari lereng gunung gamalama. Proses pembuatan sirup pala adalah dengan memetik buah pala segar yang sudah matang, kemudian dicuci bersih dan diparut agar menghasilkan getah. Getah tersebut akan dicampur denagn air dan gula pasir, dan memasak hingga air mengental dan mendidih.

Setelah proses tersebut, sirup pala bisa langsung disajikan dengan menambahkan air dingin dan es batu sebagai Pelepas dahaga. Sirup pala bercita rasa manis, dengan aroma khas pala yang begitu segar. Selain itu, kandungan pala pada sajian minuman ini dinilai bermanfaat bagi Kesehatan, misalnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta membantu melancarkan pencernaan.

Di beberapa daerah, sirup pala umum dihidangkan pada acara tertentu seperti acara keluarga, upacara adat, hingga pesta pernikahan. Namun pada dasarnya, sirup pala merupakan minuman yang dapat disajikan kapan pun dan dapat dengan mudah ditemukan di pasar tradisional atau warung khususnya di Maluku Utara. Karena cita rasanya yang manis dengan aroma dari rempah pala, sirup pala menjadi minuman yang banyak digemari.

Banyaknya hidangan dengan biji pala membuatnya semakin jelas bahwa rempah pala merupakan rempah penting yang digunakan pada sejumlah masakan di Indonesia dan di berbagai belahan dunia lainnya. Aroma dan rasanya yang khas membuat pala dapat ditambahkan pada beragam jenis hidangan. Di antara hidangan di atas, adakah hidangan dengan biji pala yang paling sering disantap?

Untuk membuat sajian di atas, Anda tak perlu khawatir jika tidak memiliki bumbu dan rempah yang dibutuhkan, karena Cairo Food menyediakan beragam bumbu dan rempah. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan bumbu praktis dari Cairo Food, mulai dari semur, gulai, soto betawi, hingga nasi kebuli.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recipe Rating




Exit mobile version